Senin, 27 Februari 2012

kepedulian terhadap lingkungan

Beberapa bulan yang lalu, saya dikagetkan oleh ulah warga disekitar rumah saya yang sedang mempeributkan tentang pembuangan limbah pabrik kertas yang jaraknya tidak jauh dari pemukiman penduduk. Limbah yang diakibatkan terjadi kebocoran itu tercium bau busuk dan menyengat telah menggangu ketenangan masyarakat yang berada di pemukiman. Pipa untuk aliran limbah yang sebenarnya telah di siapkan untuk menampung sisa-sisa pembuangan hasil pabrik ternyata telah penuh dan akhirnya memuntahkan ke beberapa titik jalan umum yang sering di lewati warga sekitar. Melihat peristiwa itu, saya sendiri cukup kecewa dan menyesal. Terlintas tentang dampak yang akan terjadi jika masalah pembuangan limbah ini tidak cepat ditangani. Dari kisah nyata yang saya alami sendiri, ternyata saya dapat mengambil kesimpulan. Bahwa peran dan kepedulian terhadap limbah itu sangat dibutuhkan. Apalagi soal limbah pabrik yang hasilnya tidak mungkin bisa digunakan lagi. Hanya bergeniang dan menuju ke sungai. Kepedulian tentang jalannya limbah itu sendiri, dan kesadaran masyarakat juga untuk tidak menghasilkan limbah-limbah lain apalagi sampai menghalangi aktifitasnya.
Limbah yang dikenal dari hasil pembuangan tadi jarang meresahkan warga, tidak sering juga terjadi kebocoran pipa pembuangan limbah pabrik, apalagi sampai meresahkan warga sekitar. Ini hanyalah kecerobohan pihak-pihak yang tidak mau bertanggung jawab saja. Tapi jika dilihat dari sisi lain, limbah yang juga tengah hadir dari masyarakat itu sendiri justru sering menjadi topik permasalahan secara global. Permasalahan yang sampai saat ini tidak ada jaminannya untuk tidak terulang kembali. Sebut saja limbah padat atau lebih dikenal dengan sampah. Sampah yang merupakan hasil pembuangan yang tidak memiliki nilai ekonomis ini sering menjadi masalah besar dalam proses menanganinya, padahal kita tidak menginginkan kehadirannya, tapi kembali lagi dari makna sebenarnya. Bahwa sampah tidak memiliki keuntungan bagi kita, maka dari itu selalu dijadikan hal yang tidak terpakai lagi.
Jika dilihat lebih jauh, ternyata sampah bukanlah hal yang terbuang atau sudah tidak terpakai. Sesuai dari hasil kimiawi yang di dapatkan dari sampah itu sendiri ternyata sampah memiliki senyawa organik dan anorganik. Yang dimana sesuai dengan kandungannya tertentu. Jika di sepelekan maka akan menjadi sebuah ancaman besar, bahkan merugikan. Tapi bila dilihat manfaatnya, sampah juga bisa menjadi bahan yang bisa terpakai lagi atau sering disebut di daur ulang kembali.
Pengertian dari daur ulang sendiri yaitu suatu proses untuk menjadikan sampah menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali. Proses daur ulang ini banyak sekali manfaatnya, selain mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, juga dapat mengurangi terjadinya polusi. Adapun langkah yang cukup mudah untuk menjadikan sampah menjadi sebuah barang yang berguna dan dapat dipakai lagi, yaitu pertama-tama kita dapat mengumpulkan barang-barang yang menurut kita sendiri dapat digunakan kembali dari hasil pembuangan tadi, kemudian barulah kita memilah satu per satu barang yang kita kumpulkan, dengan melihat jenis dari sampah-sampah tersebut, mana yang merupakan sampah organik dan anorganik. Tentu saja kita akan lebih cenderung untuk memilih sampah anorganik sebagai bahan dasar daur ulang. Sebab, dari jenis sampah anorganik sendiri yaitu seperti botol, plastik, kaca, ataupun kertas biasanya mudah untuk diolah kembali menjadi suatu barang yang berguna. Dalam pembahasan ini saya akan menjelaskan sedikit dari salah satu sampah yang kapasitasnya masih dibutuhkan sampai sekarang, yaitu sampah plastik. Plastik merupakan bahan dasar yang saat ini masih banyak digunakan untuk menghasilkan suatu barang baru yang dapat digunakan kembali. Dalam proses produksinya, plastik biasanya dapat mengahasilkan barang-barang yang sering digunakan, seperti botol shampo, tempat sabun, kantong plastik, alat-alat makan berupa, piring, sendok, mangkuk, dan gelas, juga pada barang yang berbahan dasar plastik lainnya. Tapi jangan salah, dalam penggunaannya, plastik juga memiliki dampak yang negatif, sebab jika dipakai secara berlebihan, plastik ini dapat melepaskan senyawa beracun yang terkandung di dalamnya. Penggunaan plastik memiliki jangka waktu yang sangat lama, dapat bertahan hingga bertahun-tahun, jadi tidak salah lagi jika sampah plastik merupakan salah satu penyebab timbulnya pencemaran lingkungan yang terbesar. Sampah plastik biasanya di musnahkan dengan cara dibakar, padahal itu bukan satu-satunya cara untuk memusnahkannya. Justru akan membawa malapetaka terhadap manusia. Mungkin plastik sendiri mudah meleleh, namun aroma yang terhirup oleh manusia akan mengakibtkan gangguan pernapasan atau jenis penyakit lainnya hingga menyebabkan kematian. Gas yang terkandung dalam sampah plastik tersebut mengandung racun. Kebanyakan dari beberapa orang tidak mengerti akan hal ini, mereka selalu menganggap remeh, dan memilih cara yang lebih mudah untuk mengatasinya. Bukankah ini juga mengganggu lingkungan di sekitar kita. Maka dari itu, hal yang harus kita lakukan ialah dengan mengadakan sosialisasi bersama, mulai dari anak-anak, ibu rumah tangga, dan seluruh warga yang berada pada sebuah pemukiman. Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga misalnya, yaitu bagaimana ia dapat memelihara lingkungan kebersihan rumahnya, dengan menyediakan beberapa wadah untuk barang-barang yang sekiranya tidak terpakai lagi. Atau menyediakan kantong-kantong yang khusus untuk sampah organik dan anorganik, di dapur atau di halaman rumahnya. Selain itu kesadaran sosialisasi yang dilakukan oleh anak-anak sudah diajarkan orang tuanya juga guru di sekolahnya. Misalnya melalui kegiatan kerja bakti setiap hari sabtu pada lingkungan sekolah, anak-anak diperintahkan untuk membawa peralatan seperti sapu atau karung untuk menampung sampah yang dihasilkan. Sosialisasi yang tercipta akan membawa dampak positif, bukan hanya pribadi kita sendiri, tapi juga untuk orang lain dan lingkungan. Karena dalam sebuah sosialisasi ini, kita dapat mengerti dan menyadari tentang bahaya atau ancaman dari masalah penanggulangan sampah. Salah satunya, memahami cara tentang memusnahkan sampah plastik tadi, agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Ini merupakan suatu perwujudan berkala agar tercipta lingkungan yang bersih dan rapih. Juga melatih diri sejak dini untuk selalu menjaga lingkungan. Selain itu, kita dapat menghasilkan banyak keuntungan dari perwujudan pengolahan sampah secara terpadu melalui proses daur ulang, yang kedepannya dapat meningkatkan perekonomian kehidupan kita. Manfaat lain datang dari sampah yang bersenyawa organik. Selain dapat digunakan sebagai pupuk juga dapat menjadi bahan bakar gas. Bukankah sampah yang terbuang dan tidak terpakai lagi begitu besar manfaatnya? Iyah, jika kita tidak menyepelekannya.
Maka dalam hal ini, yang sangat kita butuhkan ialah kesadaran akan nilai sosialisasi terhadap lingkungan. Jika kita telah melihat dengan jelas bagaimana dampak yang ditimbulkan dari hasil pembuangan limbah, pengolahan sampah menjadi bahan yang berguna, juga manfaat yang ditimbulkan, maka tidak lain adalah kesadaran akan hal ini. Bagaimana lebih dewasa lagi untuk menanganinya. Cukup dengan menuruti kata larangan “Jangan Membuang Sampah Sembarangan” atau juga “ Hati-Hati Terhadap Saluran Limbah”. Ini bukan sekedar pemberitahuan, tapi juga suatu langkah untuk tidak merugikan kita sendiri. Coba lihat, jika banyak tumpukan sampah yang berserakan dimana-mana, misalnya di jalan, apa itu tidak meresahkan kita, selain itu juga bisa menjadi penghalang aktifitas kita. Tentu sangat jelas, padahal itu hanya sebuah tumpukan yang terbuang, tapi karena kita menyepelekannya dia akan menjadi suatu hal yang menggangu apalagi sampai meresahkan. Sebenarnya kesalahan itu tidak mutlak dari diri kita sendiri, tapi juga oleh pihak-pihak yang sudah ditugasakan untuk menangani sampah ini. Mereka begitu lamban dalam menangani tugasnya, padahal sampah dapat menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar